Menjadi Perawat Hebat melalui Pengabdian Masyarakat bersama YBSI


Narasumber : Meirina
Oke, kali ini saya akan menuliskan pengalaman teman saya, setelah tadi siang menyempatkan waktu untuk wawancara dengannya. Jadi kemarin, tepatnya pada tanggal 24 dan 25 Maret 2018 teman saya ini bersama 6 mahasiswa fakultas keperawatan Universitas Airlangga berangkat menuju Probolinggo untuk melakukan kegiatan pengabdian masyarakat bersama dengan YBSI. Dan dua dari 6 mahasiswa tersebut adalah anggota GEN Corps yakni Roihatus Siha dari Gen 10 dan Lilik dari Gen 8.
Sebelum saya menceritakan pengalaman apa yang telah didapatkan teman saya dan bagaimana excited nya dia dengan kegiatan YBSI ini, mari kita mengenal apa itu YBSI. YBSI adalah Yayasan Bangun Sehat Indonesia yang didirikan oleh Dr. Hisnindarsyah SE., Mkes. CFEM dan Virly Mavitasari Hisnin selaku pelaksana tugas ketua YBSI. Jadi Founder yayasan ini adalah sepasang dokter yang memiliki jiwa kepedulian social yang tinggi.  Nah, YBSI ini adalah sebuah yayasan yang bekerja sama dengan suatu perusahaan yang dimana perusahaan tersebut memiliki progam kerja (proker) salah satunya adalah pengabdian masyarakat. Jadi peran YBSI disini adalah sebagai wadah dalam mewujudkan proker pengmas tersebut. Dan YBSI sudah bekerjasama dengan fakultas keperawatan UNAIR untuk tenaga keperawatannya sendiri. Jadi sebenarnya semua mahasiswa keperawatan unair itu bisa ikut berpartisipasi dalam kegiatan YBSI ini, tidak harus mereka yang menjadi anggota organisasi di fakultas. Tapi memang kuota dalam setiap Pengmas sendiri dibatasi, karena YBSI juga mengikutsertakan panitia dari universitas lain, contohnya menurut keterangan teman saya, YBSI juga mengikutsertakan mahasiswa keperawatan Hang Tuah Surabaya. Keluarga YBSI sendiri sudah terdiri dari 24 orang.
Pengabdian masyarakat di Probolinggo yang diikuti oleh teman saya ini adalah kali keempatnya setelah sebelumnya mengikuti pengmas di Surabaya, Bojonegoro dan Pamengkasan. Hal ini semakin membuat saya penasaran, apa sih yang membuatnya begitu antusias dalam kegiatan pengmas yang diadakan oleh YBSI ini, dan apa perbedaanya dengan pengmas-pengmas yang diadakan oleh organisasi yang lain.
Menurut pengakuan Meirina, banyak sekali manfaat yang bisa kita dapatkan dalam pengmas ini. Terlebih untuk mahasiswa progam pendidikan ners yang selalu dituntut lancar dan humble dalam bidang komunikasi.  Nah, di pengmas YBSI inilah sarana yang tepat untuk melatih itu semua. Bukan hanya materi dan berandai – andai bagaimana cara komunikasi yang baik dengan klien atau masyarakat, yang terpenting adalah praktek lapangannya.Tak hanya itu, dalam kegiatan ini kita juga bisa menerapkan ilmu yang telah kita pelajari di bangku perkuliahan. Tak harus menunggu untuk lulus atau praktek lapangan untuk menguji seberapa kuat ilmu kita, namun melalui kegiatan seperti ini kita bisa evaluasi diri seberapa banyak ilmu yang telah kita pelajari dan apa lagi yang harus kita cari tahu. Mengetahui kondisi lingkungan dan bagaimana cara menyikapi karakter setiap klien, itu bukan hal mudah untuk dipelajari. Dan di pengmas YBSI ini semua itu diajarkan langsung dengan prateknya. Keuntungan yang lain adalah kita bisa menambah teman/ relasi, disitu gak cuma ada perawat aja, ada dokter muda, dokter senior, dan juga farmakologi. Kurang lengkap gimana coba. Menurut cerita teman saya juga, melalui kegiatan ini dia juga bisa refreshing. Ada sukanya tentu ada dukanya, menurut pengakuan teman saya, kendala yang ia alami selama mengikuti kegiatan ini adalah kendala bahasa. Gaya bahasa masyarakat sekitar yang berbeda dari gaya bahasa sehari-harinya membuatnya sedikit kesulitan dalam berkomunikasi. Nah dari situ kita bisa menyadari, kalau perbedaan bahasa bisa menjadi kendala yang tidak bisa diremehkan. Salah satu tugas terpenting seorang perawat adalah melakukan anamnesis (wawancara) untuk mengetahui kondisi klinis pasien, jika seorang pasien tidak dapat mengatasi kendala bahasa maka hal itu dapat mengganggu tugasnya. Namun dari duka yang ia rasakan, manfaat yang didapat tentu jauh lebih besar dan sangat berharga.
Ada yang bilang, “ah buang – buang waktu saja, nanti juga pasti bisa kalau sudah waktunya.”, okey that’s your opinion, that’s your choice.  Bagiku dalam menuntut ilmu, apapun itu bentuknya nggak ada yang sia – sia, selagi kita mengerjakannya dengan sungguh – sungguh dan niat yang ikhlas. Dan satu lagi, kalau ada yang bilang jadi perawat itu mudah “THAT’S BIG WRONG”.
Jadi kenapa saya begitu tertarik dengan kegiatan pengmas YBSI ini, yang pertama adalah kegiatan mereka yang langsung praktek ke lapangan untuk menolong sesama, bergabung bersama mahasiswa dari universitas lain untuk berbagi pendapat tentang dan ilmu yang kita miliki. Yang kedua adalah melalui kegiatan ini kita bisa melakukan pengamatan masyarakat, mengumpulkan data, bagaimana hubungan lingkungan tempat tinggal dengan jenis penyakit apa saja yang diderita. Dan yang terpenting, melalui kegiatan semacam ini kita bisa menumbuhkan jiwa social, kepedulian kita terhadap sesame, karena bagi saya hal itu adalah dasar bagi seorang perawat dalam menjalankan tugasnya sebagai seorang yang professional.

“Setiap langkah kecil ada cerita didalamnya, ada jarak yang terlewat, dan ada makna yang tersirat, hargailah itu dan teruslah berproses menjadi lebih baik.”
26 Maret 2018

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PERSAMAAN MENULIS DAN MENDAKI

MEI'S WORLD